Pagi pagi seorang ibu berkerudung sedang berjalan tergopoh gopoh, tangan kanan menenteng tas belanjaan, tangan kiri menenteng jerigen minyak 5 liter. Dengan sepeda motor aku kepasar, ketika melintasi ibu tadi, timbul pikiran saya, kelihatannya kok ibu ini terburu buru, jd saya berhenti, saya tawarkan untuk membonceng, awalnya ibu tadi keberatan, tapi ketika saya bilang bahwa saya juga akan ke pasar dan boncengan saya kosong, akhinya ibu tadi mau membonceng sepeda motorku. Dijalan saya mulai berbasa basi menanyakan:
Aku : Jualan ya bu?
Ibu X : iya bu haji..ini tadi ternuru buru, soalnya kesiangan...
Aku : Jualan apa?
Ibu X : Nasi sama rujak cingur sekalian melayani anak anak bengkel.
Aku : Jualannya dimana?
Ibu X: di jalan jakarta bu Haji.
Aku : Jalan jakarta? Sebelah mana? Rumah saya juga di jalan jakarta lho.
Ibu X : itu lho bu haji, sebelah bengkel, depan rumah Biru yang tingkat... emang bu haji rumahnya mana?
Aku : Oalaaaahhh..... bu..bu... ya umah biru itu rumahku....
Ibu X : Masya Allah bu haji... kok bisa ketemu di jalan ya.....
Akhirnya sampai pasar... sebelum turun kutanya namanya ternyata namanya Bu Makruf... sesuai dengan tulisan di warung tendanya. Alhamdulillah hubungan kita sampai sekarang menjadi baik.
0 komentar:
Posting Komentar