Kadang aku geli sendiri kalau melihat perbedaan selera antara Bapak dan anak, Si Anak kepingin dan seneng jalan jalan ke alam terbuka, seperti gunung atau pantai, tapi Bapaknya bosan lihat gunung dan pantai, karena tumpah darah Bapaknya di gunung dan pantai. (nggak kompak kan???).
Saat si Anak membeli sepatu merk "C", dengan model yang up to date yang sobek sobek dan semridil benang benang nya, Sang Bapakpun risi ( pikirnya sepatu kok nggak dijahit rapi, benangnya kok semridil) dengan tenangnya si Bapak mengambil gunting kecil dan di rapiin nya benang benang yang semridil tersebut, alhasil sepatu jadi rapi tanpa ada benang semridil, dan dengan bangganya Bapak bilang.. Ini lho, sepatumu sudah dicuci Bapak dan sudah jadi rapi... Ketika melihat sepatunya jadi rapi... si Anak... Bapak gimana sich???? memang modelnya gitu pak, benangnya keluar keluar,..... kata bapak oalaaah... kirain bapak sepatu kok nggak rapi gitu....( maklum dech nak beda zaman.....)
Suatu hari si Anak membeli sepatu yang model baru lagi dengan merk yang sama, warna sepatunya biru mbadus ( belel ), ketika melihat warna sepatu anaknya, Bapak trenyuh, sambil bilang.. Sepatu kok sampai Belel gitu, mbok di beliin lagi yang bagus, ketika ku jawab kalau itu sepatu baru beli, langsung Bapak pesan ke Anak, " Nak, kalau nyuci sepatu nyikatnya jangan keras keras, lihat tuch warnanya sampai MBLADHUS ( belel )... tidak bisa berkata kata, si Anak hanya memandang Ibunya dengan wajah NGGUMUN sambil ngelus dada ( lebay ya?)...( Pak,,,,, memang warna aslinya MBLADHUS...warna aslinya memang begitu............)
Senin, 05 Desember 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar